0

 Negara Mainan


Wahai pelancong, jangan pernah percaya kata-kata mutiara yang dipersembahkan oleh para penguasa, tujuan mereka hanya ingin mengeruk uang Anda, Mereka mempersiapkan kamus khusus dengan bahasa indah yang disusun rapi dengan butiran air mata dari mereka yang nelangsa dan menderita. Kemudian takdir pun dituduh sebagai dalang dari semuanya, karena mereka tahu takkan ada yang berani menggugat Tuhan di negeri yang sarat dengan agama.


Tuan pernah mendengar negeri dibalik pelangi? Katanya dipenuhi para leprechaun yang gemar membuat barang imitasi. Mungkin sebagiannya pindah kemari, hingga akhirnya Negara inipun penuh dengan kepalsuan dan sulit mencari sesuatu yang asli, perbedaan keduanya hampir tak bisa dideteksi. Bila tak percaya, silahkan lihat sendiri, asal jangan memaki dan membahayakan pemerintah negeri, tuan bisa mati dengan tuduhan bunuh diri, atau dimutilasi oleh orang yang tak dikenali.


Mau rekayasa yang original atau bajakan, nyonya? Atau ingin merangkai cerita sendiri? Semua ada di tempat ini. Sumber dari segala drama yang disusun sedemikian rupa. mau yang mana, tinggal pilih sesuai jabatan yang anda suka. Cara gembar gembornya gampang, karena dusta begitu digemari dan mudah menggerogoti jiwa yang masih hidup dan sudah mati. tapi jangan bilang siapa-siapa, orang-orang suka berteriak pada para pelakon dan sutradara saat cerita tak berakhir bahagia. Andai mereka sadar bahwa dongeng politik hanyalah episode yang lebih kampungan dari cinta fitri sekalipun. Bahkan ftv bisa setingkat lebih menarik dibandingkan cerita yang sengaja dikembangkan untuk menjadi trending topic. menguak kasus sepele untuk menutupi kasus para parlente. Tempat ini penuh borok dan luka, tapi mereka tetap menutup mata karena lebih suka melihat hal-hal yang indah saja.


Inilah Negara mainan yang membuatku mati rasa, ingin kabur tapi tak tahu kemana, karna harta yang ada hanya cukup untuk hidup sederhana. cuma bisa pasrah melihat para pejabat negara tertawa bahagia naik kereta kencana dan pergi ke eropa atau amerika  dengan dalih ingin belajar disana.  apa daya, akhirnya akupun berusaha untuk mencintai bangsa ini dengan segala keindahan dan kebusukannya.




0
SERAUT WAJAH SENJA


Aku selalu suka senja, membuatku tenang, nyaman, bagai berada dalam suatu masa yang hanya bisa kumengerti sendiri. Bagiku senja adalah waktu privasi, yang tak bisa diganggu gugat oleh sesiapa. Senjaku, membuat rindu ini membuncah tak tertahankan, ia selalu ingin meledak bagai supernova, hingga akhirnya meninggalkan kesan tak terlupakan. Awalnya kukira senjakulah yang paling indah, tapi ternyata setelah bertemu dengannya, persepsiku segera berubah. Senja yang satu ini bak bidadari yang turun dari khayangan, bukan hanya sekedar menerbitkan rasa ingin bertemu, tapi juga ingin memiliki, menyimpan untuk diri sendiri dan tak ingin berbagi. Sebut saja Aku serakah, aku tak peduli, asal aku bisa melihat raut wajahnya setiap hari.


Aku masih ingat saat pertama kali melihatnya, sekitar 10 tahun yang lalu. Seperti biasa, saat senja menyapa, aku selalu menghabiskan waktuku di pantai, aku suka menatap langit jingga saat matahari akan tenggelam selama beberapa jam, mencoba beristirahat dan berganti tugas dengan bulan yang akan menjaga bumi sampai pagi kembali menjelang. Bagiku, itu adalah penggalan waktu yang paling indah, seandainya aku tinggal di planet tempat pangeran kecil berada, mungkin sepanjang hariku hanya akan kuhabiskan untuk menatap matahari terbenam. Tiba-tiba dia hadir bagai tamu yang tak diundang, tanpa basa-basi langsung duduk disampingku, tapi tak ada kata yang keluar dari bibir indahnya, dia hanya diam membisu dan kami berdua cukup nyaman dengan keadaan itu. Awalnya aku berpikir bahwa itu adalah pertemuan pertama dan terakhirku dengannya, tapi siapa sangka ternyata pertemuan itu berlanjut hingga keesokan harinya, esoknya lagi, lagi dan lagi, sampai pada batas waktu yang tak kutahu pasti.

“Aku suka senja,” ucapku memecah keheningan yang tercipta diantara kami berdua. Dia hanya tersenyum, 

“kamu?” tanyaku tak mau menyerah supaya dia mau bersuara.

“Aku adalah senja, bagaimana mungkin aku tak menyukai diriku sendiri,” dia bicara dengan lembut, selembut raut wajahnya. Aku tak mengerti maksud ucapannya, jadi kusimpulkan saja bahwa namanya adalah Senja. Benar atau tidak, sampai sekarang aku tak pernah tahu.

“Aku Biru,” ucapku, padahal dia sama sekali tidak bertanya. Entahlah, aku hanya ingin dia mengenalku, walau mungkin dia bahkan tak pernah peduli pada hal-hal kecil seperti itu. Lagi-lagi dia tersenyum setelah mendengarku bicara, mungkin hanya untuk menghargai.

“Senja dan Biru, dua hal yang sangat berbeda” tiba-tiba dia bersuara, kali ini akulah yang tersenyum, bukan karena aku berbahagia, melainkan tak tahu harus berkata apa. Bukankah Senja dan Biru hanyalah sekedar nama yang tak berarti apa-apa? Aku menyesal telah memperkenalkan namaku bila itu ternyata sangat berpengaruh baginya.


Dan selanjutnya aku selalu kembali ke pantai itu saat senja menyapa, kali ini tidak lagi untuk menikmati pemandangan indah yang ada di batas horizon sana, melainkan untuk menatap wajah senjaku, mendengarkan cerita dan tawa renyahnya, aku tak peduli dengan tatapan aneh dari orang-orang yang menganggapnya tak nyata, yang kutahu, aku selalu nyaman berada disampingnya. itu saja sudah lebih dari cukup. Sampai suatu hari dia menghilang tiba-tiba, entah mulai bosan mendengar ceritaku, atau memang ada keperluan mendadak, bisa jadi hanya sekedar ingin pergi saja. Walau senja tak lagi datang menghampiri, aku tetap kembali ke tempat ini, sampai pada batas waktu yang tak kutahu pasti.


*a (very) short story hasil iseng-isengan dini hari #akibatinsomnia

0
Ada Apa Dengan Sm*sh ?
 

Setelah dipikir-pikir, aku ternyata emang bukan anak gaul, nggak gaul sama sekali dan nggak ada bakat juga jadi anak gaul. Buktinya, orang udah pada heboh dengan Super Junior dan Sm*sh, aku bahkan nggak tau apa-apa. Nah kenapa sekarang jadi tau? Begini ceritanya... Jadi beberapa hari kemaren, ada temen yang pusing ngeliat temen-temennya yang cowok pada heboh dengan SUPER JUNIOR, aku sih nyantai aja baca twit temenku ini, karna kirain Super Junior itu JUDUL KUIS, bego banget ga sih? Trus ada temen lain yang reply katanya, “gpp lah cuma super junior doank, yang penting bukan sm*sh, they're mine" dan banyak lagi twit-twit lain yang nyeritain sm*sh yang huruf A-nya disensor gitu. Aku sempat bingung kenapa semua orang pada maen sensor-sensor aja, kirain karna ada unsur pornografi, kan lagi musim tuh ya. Sebenarnya pengen nanya ke temen via twitter tapi males, ntar jadinya panjang, akhirnya aku ngecek di google aja, ini hal paling nggak penting yang terpaksa digoogling karna penasaran.. dan akhirnya aku tau ternyata SM*SH itu tulisannya emang kayak gitu, dan mereka boyband Indonesia. Truus waktu nongkrong sama temen SMA, aku nyeritain ke mereka betapa begonya diriku.

Temen: “Ooh smash itu yang lagunya cenat cenut kan?”
Aku: “kenapa cenat cenut? Mereka sakit gigi?” (siapa tau mereka mau membantah lagu Meggy Z yang bilang lebih baik sakit gigi daripada sakit hati)
Temen: “hatinyaaa yang cenat cenut” *beuuuh

Berhubung rasa penasaran ini belom terpuaskan, kemaren aku search videoklipnya di youtube, cuma mau tau aja kek gimana mereka sampai digilai banyak remaja cewek gitu. Dan taraaaaa... lagu yang aku kirain berjudul cenat cenut, ternyata judul aslinya adalah “I Heart You” dan akhirnya kepalaku yang jadinya cenat-cenut.


0

Jobless

Pagi menjelang
Matahari datang
Kurindukan bintang-bintang
Tapi mereka sudah menghilang

Aku tetap disini
Dikamar yang tak terkena sinar pagi
Kunikmati sendiri
Hingga akhirnya tertidur lagi


0
STRANGER

Kau tersenyum padaku, akupun membalas senyumanmu. kemudian kita berjalan ke arah tujuan masing-masing, dan seketika pelataran parkir itu menjelma menjadi tempat kenangan tak terlupakan.

Tak kusangka kita kembali bertemu, lagi-lagi kau tersenyum padaku dan aku membalas senyumanmu. kau mendekat, selanjutnya duduk disampingku, ya hanya sebatas itu. tanpa ada kata2 yang biasanya berawal dari nama. tanpa ada basa basi yang seringkali membuatku ingin mati. Aku lega, ternyata kau tidak seperti yang lainnya. aku lega, tetap bisa hanyut dalam nyanyian laut tanpa dirusak oleh suara manusia yang semrawut. dan kitapun hanya menatap mega merah mengiringi matahari tenggelam yang akan menghilang selama beberapa jam.

Saat gelap mulai menyelimuti malam dan menghapus siang, remang2 kulihat kau tersenyum padaku, akupun membalas senyumanmu. kemudian kita berjalan ke arah tujuan masing-masing. suatu hari, takdir akan menjawab kemana kita akan dibawanya.


*iseng2an dini hari
*Inspired by : Norah jones – Wish I could

0
SANG LELAKI


Di cuaca yang dingin sehabis hujan, seorang lelaki berjalan di trotoar sepanjang toko-toko yang sudah tutup, para pengemis yang berjejer di jalan itu menatapnya dengan penuh tanda tanya, tak ada yang tau pasti apa yang ada dipikiran lelaki ini, wajahnya kusut seperti orang yang tak pernah merasa bahagia dalam hidup. dan tiba-tiba dia berhenti di sebuah persimpangan, bukannya tak tau arah, hanya saja dia sedang menimbang-nimbang jalan mana yang akan di laluinya. dia bingung dan sama sekali tidak mampu memutuskan apa-apa, karena di ujung kedua jalan itu ada orang-orang yang mengharapkannya untuk kembali. orang yang berbeda tapi mampu memberikan rasa yang sama pada hatinya. akhirnya dia memutuskan untuk kembali pada jalan saat ia datang, tapi kali ini tidak lagi melewati trotoar, dia berjalan tepat di tengah jalan raya, dan tiba2 sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menabrak lelaki tersebut, dia tidak merasakan apa-apa. dia bahkan tidak terluka sedikitpun.. ketika melihat kebawah, dia memandang lesu pada seorang lelaki yang tergeletak tak berdaya dan bersimbah darah yang masih segar.




*iseng2an dini hari
*inspired by : adhitia sofyan - bandaged




0
BEBAS


Semua hilang
Tak perlu mencari sisa
Karena sama sekali tak berbekas

Semua pergi
Tak perlu menunggu
Karena takkan ada yang kembali

Aku lega, Aku lepas
Aku bernyawa, dan Aku bahagia




2

NEGERIKU UNIK


Negeriku, tak ada negeri lain dengan orang-orang seperti ini. di Negeri-ku seringkali orang berlomba-lomba untuk terlihat menjadi pahlawan. mengusulkan ini itu yang katanya demi rakyat, padahal tujuannya hanya untuk menebalkan dompet pribadi semata. di Negeriku, yang benar bisa menjadi salah hingga akhirnya dijebloskan ke penjara. sedangkan yang salah, tertawa riang menikmati drama yang dipersembahkan oleh orang-orang yang bisa diperintah dengan segepok uang. eits.. jangan macam-macam, bila membantah, maka akan disusun kasus baru dengan bukti yang direkayasa sedemikian rupa.

Negeri ini katanya Gemah ripah loh jinawi. semua itu hanya ungkapan tipu daya untuk memperindah suasana. Negeriku, yang berada di tingkat pertama dalam urutan negara dengan masyarakat tersenyum paling tinggi di dunia, hanya akan beramah tamah pada turis mancanegara, sedangkan masyarakat pribumi yang katanya kampungan, jangan harap mendapat sikap yang sama, hanya akan dikibas dengan sebelah tangan.

Di sini, orang yang mengaku kaki tangan Tuhan suka menuding orang-orang yang mereka anggap sesat dan tidak taat. karena apa? Karena Negeriku ini memang unik, tak ada negeri lain dengan orang-orang seperti ini.

Di tempat ini pula orang suka menyembah yang kaya raya, memuja muji berharap mereka akan mendapat ciipratannya. beruntung bila si kaya memang gila nama, bila tidak, mereka hanya akan membuang waktu dan tenaga.

Hujat menghujat sudah biasa. bahkan frekuensinya sudah tak terkira. masyarakatnya lebih suka mengurusi orang bercinta dibandingkan dengan uang rakyat yang dikuras oleh para pejabat negara, mengatakan dirinya bertuhan dan taat agama, tapi begitu bahagia melihat aib orang terbuka, bahkan juga ikut mencela, ketika seseorang menjadi tersangka, maka semua orang berlomba ingin menjadi hakim dan jaksa. padahal mereka tak jauh beda dengan orang yang mereka anggap sebagai pendosa. Masyarakat di Negeriku begitu mencintai homogenitas. maka, jangan coba-coba untuk berbeda. pada akhirnya hanya akan mendapat tatapan sinis dari berbagai manusia.

Banyak orang yang mengatakan A dipagi hari, dan Z dimalam hari.. mengatakan dirinya begini, padahal begitu, semua dibolak balik sesuka hati, dan tetap menganggap dirinya konsisten setengah mati. entah karena memang tidak mengerti atau hanya tidak bisa memahami diri sendiri.

Negeriku memang unik, tak ada negeri lain dengan orang-orang seperti ini.

Tapi,
Negeriku juga indah. walau agak sulit terjamah, masih ada segelintir orang yang ramah pada kaum lemah.
Masih ada orang yang berani meneriakkan kebenaran ditengah kesalahan yang sudah mendarah daging hingga berabad-abad lamanya.
Masih ada yang mau melakukan kebaikan tanpa mengharap balas jasa terhadap orang yang bukan siapa-siapa.
Masih ada orang-orang yang berani berbeda dan membuat pembaharuan ditengah masyarakat yang homogen.
Masih ada yang jujur pada diri sendiri tanpa harus berpura-pura menjadi orang lain di depan orang lain.. dan bahagia tanpa harus menjadi hakim atau jaksa.

Negeri-ku memang unik, tak ada negeri lain dengan orang-orang seperti ini.




...Biru...

Biru, begitulah dia memanggilku. Awalnya kuanggap aneh, tapi ternyata aku memang sangat biru. Biru ketika dilahirkan, kata dokter aku kekurangan oksigen, syukurlah ajal belum bernafsu mendekatiku. Biru warna kesukaanku. Biru, adalah laut tempatku mengadu. Biru judul lagu yang mampu menghipnotisku. Dimana-mana biru karena Biru adalah aku dan aku adalah biru.

Biru, begitulah dia memanggiku. Katanya panggilan sayang yang hanya ditujukan padaku. Awalnya kuanggap aneh, tapi lama-lama aku mulai terbiasa yang berubah menjadi suka, bahkan mulai ketagihan yang berujung pada ketergantungan. Saat emosi membangun sebuah tembok yang begitu tinggi, dia tetap memanggilku dengan biru hingga aku kembali bersemu.

Biru biru biru… Ternyata aku memang sangat menyukai biru, karena biru mengingatkanku padanya. Biru warna kesukaannya. Biru, warna laut tempat rahasianya. Biru, judul lagu favoritnya. Dimana-mana biru, karena biru adalah dia dan dia adalah biru.

Biru, membuat kami satu dalam cinta, biru juga membuat kami terpisah oleh kasta. Biru biru biru… Aku mencintai biru dan biru mencintai aku, dan kami terdampar dalam sekelompok manusia yang mengagungkan biru.


*Iseng2an dini hari
*Inspired by : Anda - Biru

0
Lain Dunia


Tiba-tiba aku tersesat di sebuah negeri yang tak ku tau pasti
Kata orang ini tempat manusia dewasa bersuka ria
Banyak yang kehilangan jati diri
Tak mengerti makna dari bahagia yang sesungguhnya
Mereka tau itu semu, tapi memang mereka suka yang palsu

Seseorang memanggilku
Ia agak terburu-buru seperti sedang mengejar atau dikejar waktu
Kami tiba di ruangan yang sangat aneh
Tempat dimana orang selalu senyum sana sini, berbasa basi sambil cipika cipiki, seperti para pejabat yang berusaha untuk melobi, semua benar-benar tak berseni

Aku bosan. sama seperti saat disuguhkan (un)reality show. tidak spontan. tidak natural. semua dipersiapkan untuk tampil sempurna.

Ku tinggalkan saja tempat itu. Dan kembali ke dalam pelukan duniaku. menikmati waktu tak berbatas. mencium harum bunga, menatap bintang dan berlari bebas di pantai hingga senja membuatku kagum dengan jingganya.


Walau bumi yang dipijak sama
Tapi dunia yang dihidupi berbeda
Aku eksis di dunia ku
Mereka eksis di dunianya





0
Switch


”Aku suka hujan, karena setelah ia reda, aku bisa menikmati suasana setelah hujan, dan bila sedang beruntung aku akan melihat pelangi membelah langit. Aku suka duduk di halaman belakang, memperhatikan pepohonan yang rindang, dan bila sedang beruntung aku akan melihat bunglon yang berubah warna menyesuaikan diri dengan tempatnya. aku suka langit gelap tak berbulan, karena aku dapat menatap bintang-bintang dengan lebih cemerlang, dan bila sedang beruntung aku akan bertemu dengan bintang jatuh. Aku suka senja, tapi hanya saat ia berwarna jingga. Aku suka laut, bila ia sedang tidak marah. Aku suka coklat dan es cream, mereka akan jadi teman terbaik bila emosi ku sedang tidak karuan.”

(Kuberi tahu ya, itu bukan diriku yang sebenarnya. Aku diperintahkan untuk jadi begitu oleh seorang gadis kecil paling egois yang pernah ku jumpai, dengan sesuka hatinya memaksa ku untuk menyukai apa yang ia suka, dan membenci apa ia ia benci. pernah aku dipaksa untuk membenci badut yang berhidung merah, padahal badut itu terlihat lucu bagiku, syukurlah setelah beberapa menit memberi perintah, akhirnya dia kembali menarik kata-katanya. dia punya kekuatan yang maha dahsyat. dengan gampangnya dia memberi perintah hanya dengan mengetikkan kata-kata itu pada keyboard komputernya. lalu akupun menjadi seperti apa yang dia mau. dan bila ia tidak berkenan, maka dia tinggal menekan tombol delete, dan aku pun tidak akan pernah eksis di dunia ini. dia seperti seorang setan kecil tanpa belas kasihan)

(Dia memberiku nama Ratih Keumala, padahal Aku tidak suka nama itu, aku lebih suka nama yang lebih modern. dia menetapkan umurku 28 tahun, tapi tidak memberiku seorang pasangan hidup. how dare she is. bagaimana bisa mendapatkan pacar bila setiap kali aku menyukai seseorang, dia pasti akan memaksaku untuk tidak memberi mereka kesempatan, pernah aku dipertemukan dengan seorang lelaki tampan, tapi dia sama sekali tidak mengijinkan ku untuk memberikan nomor telp, menurutku dia cemburu karena si lelaki terlihat sangat tertarik padaku. Syukurlah dia memberiku wajah yang cantik, tubuh tinggi dan ideal, kulit putih mulus, dan banyak pria yang menyukaiku, walaupun aku tidak bisa menjadikan salah satu dari mereka sebagai pacar, paling tidak aku terlihat sebagai high quality jomblo)

(Kadang aku sering memperhatikan gadis kecil itu, Kalau dilihat sekilas, tak kan ada yang menyangka dia seseorang yang sangat tega. dulu dia pernah memaksa seorang bocah kecil untuk hidup di jaman perang, kemudian membunuhnya dengan dalih peluru nyasar, dia juga pernah membuat seorang gadis menangis seharian dan memerangkapnya dalam sebuah cermin. memberikan khayalan-khayalan bodoh kepada seorang anak pembantu. memerintahkan seorang peri menjadi hujan dan tak pernah kembali ke bentuk aslinya, dan masih banyak lagi kejahatan lain yang ia ciptakan)

(Suatu hari, dia tertidur ketika sedang menyuruhku untuk melihat-lihat dunia luar, dia belum sempat memberikan intruksi secara detail. iseng-iseng aku mencoba untuk melihat dunia tempatnya berada. tak kusangka ternyata aku berhasil. Ku perhatikan gadis itu dengan seksama. dia begitu kecil dan kurus, bahkan bila sedang terlelap pulas tanpa sorot mata itu, dia terlihat seperti anak-anak. Tapi jangan harap aku akan berubah menyayanginya, diam-diam dengan sangat perlahan, ku pindahkan ia ke duniaku, dan aku tetap berada di dunianya. lalu kami pun bertukar tempat)

”Aku tidak suka hujan, dia membuat gerak-gerik ku jadi terbatas dan akhirnya hanya akan mendekam di dalam kamar. Aku tidak suka duduk di halaman belakang, tak ada menarik disana, termasuk bunglon bodoh yang tidak konsisten itu. Aku tidak suka langit gelap, itu pertanda ada awan hitam yang menyelimuti dan sebentar lagi pasti akan ada petir yang memekakkan telinga. Aku tidak suka senja, karena ia adalah jembatan antara siang dan malam yang membuatku akan semakin dekat dengan batas waktu yang diperbolehkan untuk berada diluar rumah. Aku tidak suka laut, rasanya asin dan baunya anyir. dan Aku juga tidak suka es cream dan coklat, hanya akan membuat badanku gendut.

(Aku memainkan kata-kata seperti apa yang aku suka, biar gadis kecil itu tau rasa bagaimana tidak enaknya menjadi seseorang yang bukan diri kita. dia cemberut menatapku, aku tertawa menatapnya)

”Oh satu lagi aku sangat suka badut. akan kubeli replikanya, dan kupajang di kamarku”

(Aku tak begitu suka menulis, jadi setelah meletakkan badut berukuran besar itu di kamarnya. kubiarkan saja ia disana dengan ketakutan yang berlebihan terhadap benda itu. mungkin suatu hari nanti, dia akan bisa menyesuaikan diri)


*iseng-isengan dini hari


0
- mimpi -


Ketika dunia-dunia baru mulai tercipta dan memperlihatkankan wajah lugu pada alam semesta, maka disaat yang sama hiduplah mimpi-mimpi yang tumbuh subur di setiap detik yang tak berbatas. mimpi-mimpi yang bergerak bebas layaknya berada pada negeri anti gravitasi, terbang melayang menembus batas cakrawala hingga jarak antara bumi dan bulan pun jadi tak berarti. kadang2 mereka senang menjelajahi dunia para kurcaci yang hidup dibalik pelangi. lalu kembali turun ke bumi hanya untuk menemui sang putri yang cantik jelita. walau sesekali mereka juga berpapasan dengan si penyihir jahat, tapi ajaibnya selalu berhasil kabur atas bantuan para peri yang baik hati.

Hingga pada suatu hari, datanglah si pencuri waktu yang memaksa seluruh alam bergerak dengan terburu-buru mengikuti apa yang dia mau. dia adalah seorang diktator maha dahsyat dan punya banyak pengikut yang tanpa sadar sudah diperbudak oleh alasan yang tidak jelas. akhirnya mimpi-mimpi ini tertinggal jauh di belakang karena tak mampu mengikuti permainan yang sedang berlangsung. mereka pun menjadi layu dan tak sanggup lagi bergerak ke sana kemari. kemudian si pencuri waktu diam-diam menculik semua mimpi. memenjarakannya dan menjatuhi hukuman mati. sehingga mimpi2 ini akhirnya musnah berganti dengan keserakahan yang berkembang biak dengan kecepatan luar biasa.

Tapi syukurnya, tidak semua mimpi bisa dihancurkan oleh sang pencuri waktu. ada beberapa yang mampu meloloskan diri dan kembali pada dunia-dunia yang memeluk mereka dengan erat dan bersedia menceritakannya pada seluruh jagad raya hingga akhirnya terciptalah dongeng-dongeng yang indah.

*iseng-isengan


0
Menuju Ruang Hampa


Lagit biru, awan putih, matahari bersinar terik. Tapi itu berjam-jam yang lalu, Saat hari masih siang. Tapi sekarang sudah malam, Matahari mengambil semua cahaya dan menyisakan sedikit saja untuk dititipkan pada Luna. Aku menatap langit, Tak ada bintang. jadi kubuang saja harapan untuk melihat jika ada diantara mereka yang tergelincir dan kemudian jatuh ke bumi.

Aku mulai bosan dan besiap2 turun dari atas genteng, lalu dia muncul... berupa suara tak berwujud. syukurlah, karena kadang wujud justru akan mengubah semua rasa dan segala pesona.

”Aku Jiwa,” katanya
”apa yang kau lakukan disini? bukankah jiwa seharusnya berada surga?”
’aku terperangkap, iblis-iblis menjaringku sehingga tak mampu melarikan diri”
”lalu, apa kau bahagia?”
”bahagia hanyalah rasa, ia tak berarti apa-apa”
”tapi tanpa rasa kita akan hampa”
”hampa itu membuktikan kita masih hidup”
”lebih baik mati daripada merasa hampa”
"simpan ucapan mu jika kau belum pernah merasakan mati”
”kau?”
”belum juga”
”lalu bagaimana kau tau bahwa mati tidak lebih baik daripada hampa?”
”aku tidak tau dan tidak berniat mencari tau”
”kau selalu begitu?”
”begitu bagaimana?”
”ketus”
”tidak.. kadang-kadang aku justru tidak menjawab”
”apa kau selalu begitu?”
”begitu bagaimana?”
”banyak tanya”
”tidak. kadang-kadang aku justru tidak berkata apa-apa”

Selanjutnya hanya ada sunyi yang memenuhi ruang diatara kami. aku tidak tau apakah dia masih ada disekitarku atau sudah beranjak pergi. mungkin ingin mencari celah yang tidak dijaga oleh iblis supaya bisa kembali ke surga. tiba-tiba suaranya memecah keheningan malam.

”ikutlah bersamaku”
”kemana?”
”ke tempat dimana tak kan ada yang bisa menyakitimu”
”tapi aku tidak tersakiti”
”akan ada”
”bagaimana kau tau?”
”tanpa harus bertanya"
Aku diam.. mencoba mencerna ucapannya, “Aku punya keluarga,” ucapku.
“Lalu?”
“mereka pasti sedih kehilangan aku”
”berarti kau tidak mengenal mereka”
Lagi-lagi aku berusaha mencerna apa yang ia katakan.
”ya atau tidak?"

Lama aku terdiam sebelum akhirnya memutuskan akan ikut dengannya dan mengambil semua resiko yang akan terjadi. aku bisa merasakan tangannya menggenggam tanganku. kami berjalan di udara. mulai menjauh dari rumah rumah warga yang terlihat semakin mengecil. awalnya kukira menuju bulan, tapi ternyata kami juga menjauhinya. menuju ke titik cahaya yang lebih terang. entah itu bintang atau komet. aku tidak tau.

”Kita kemana?” tanyaku, tapi dia diam saja.
”kita kemana?” aku bertanya untuk kedua kalinya, dan dia tetap diam. hingga mataku sudah tak mampu lagi melihat apa-apa. silau karena terangnya cahaya yang menusuk-nusuk mataku tanpa ampun.
”kita kemana?”
”jangan tanya apa-apa”
”tapi aku harus tau”
”kau akan tau”
”aku ingin kembali”
”takkan bisa”
”kenapa?”
”karena ketika kau sudah memutuskan sesuatu, itu artinya kau sudah siap dengan apa yang akan kau hadapi”
”tapi kita belum sampai ke tujuan.. di duniaku banyak orang-orang yang suatu waktu berkata iya, tapi di saat lainnya berkata tidak.. dan mereka baik-baik saja. bahkan lebih baik dari sebelumnya”
”itu di duniamu. banyak sekali orang-orang yang tidak bisa dipercaya”

Aku terdiam membenarkan ucapannya di dalam hati. Lalu kami melangkah masuk ke dalam lorong cahaya yang entah apa itu aku tak tau. yang jelas kakiku tidak menginjak apa-apa. saat kurentangkan kedua tanganku, juga tak ada yang bisa disentuh. pun saat aku menengadah yang terlihat hanya cahaya.

”Kita kemana..?” Aku tetap ingin jawaban.
”tidak kemana-mana”
”dimana lorong ini akan berakhir?”
”tidak akan pernah berakhir” jawabnya datar, dan kami terdiam untuk selamanya.



*iseng-isengan dini hari
*Inspired by: Efek Rumah Kaca - Kau dan Aku Menuju Ruang Hampa


Back to Top