0


BOSAN


Be Oo eS Aa eN


Be Oo BO eS Aa SA (+) eN


BOSAN



0

Jobless

Pagi menjelang
Matahari datang
Kurindukan bintang-bintang
Tapi mereka sudah menghilang

Aku tetap disini
Dikamar yang tak terkena sinar pagi
Kunikmati sendiri
Hingga akhirnya tertidur lagi


0
STRANGER

Kau tersenyum padaku, akupun membalas senyumanmu. kemudian kita berjalan ke arah tujuan masing-masing, dan seketika pelataran parkir itu menjelma menjadi tempat kenangan tak terlupakan.

Tak kusangka kita kembali bertemu, lagi-lagi kau tersenyum padaku dan aku membalas senyumanmu. kau mendekat, selanjutnya duduk disampingku, ya hanya sebatas itu. tanpa ada kata2 yang biasanya berawal dari nama. tanpa ada basa basi yang seringkali membuatku ingin mati. Aku lega, ternyata kau tidak seperti yang lainnya. aku lega, tetap bisa hanyut dalam nyanyian laut tanpa dirusak oleh suara manusia yang semrawut. dan kitapun hanya menatap mega merah mengiringi matahari tenggelam yang akan menghilang selama beberapa jam.

Saat gelap mulai menyelimuti malam dan menghapus siang, remang2 kulihat kau tersenyum padaku, akupun membalas senyumanmu. kemudian kita berjalan ke arah tujuan masing-masing. suatu hari, takdir akan menjawab kemana kita akan dibawanya.


*iseng2an dini hari
*Inspired by : Norah jones – Wish I could

0
SANG LELAKI


Di cuaca yang dingin sehabis hujan, seorang lelaki berjalan di trotoar sepanjang toko-toko yang sudah tutup, para pengemis yang berjejer di jalan itu menatapnya dengan penuh tanda tanya, tak ada yang tau pasti apa yang ada dipikiran lelaki ini, wajahnya kusut seperti orang yang tak pernah merasa bahagia dalam hidup. dan tiba-tiba dia berhenti di sebuah persimpangan, bukannya tak tau arah, hanya saja dia sedang menimbang-nimbang jalan mana yang akan di laluinya. dia bingung dan sama sekali tidak mampu memutuskan apa-apa, karena di ujung kedua jalan itu ada orang-orang yang mengharapkannya untuk kembali. orang yang berbeda tapi mampu memberikan rasa yang sama pada hatinya. akhirnya dia memutuskan untuk kembali pada jalan saat ia datang, tapi kali ini tidak lagi melewati trotoar, dia berjalan tepat di tengah jalan raya, dan tiba2 sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menabrak lelaki tersebut, dia tidak merasakan apa-apa. dia bahkan tidak terluka sedikitpun.. ketika melihat kebawah, dia memandang lesu pada seorang lelaki yang tergeletak tak berdaya dan bersimbah darah yang masih segar.




*iseng2an dini hari
*inspired by : adhitia sofyan - bandaged




0
BEBAS


Semua hilang
Tak perlu mencari sisa
Karena sama sekali tak berbekas

Semua pergi
Tak perlu menunggu
Karena takkan ada yang kembali

Aku lega, Aku lepas
Aku bernyawa, dan Aku bahagia




2

NEGERIKU UNIK


Negeriku, tak ada negeri lain dengan orang-orang seperti ini. di Negeri-ku seringkali orang berlomba-lomba untuk terlihat menjadi pahlawan. mengusulkan ini itu yang katanya demi rakyat, padahal tujuannya hanya untuk menebalkan dompet pribadi semata. di Negeriku, yang benar bisa menjadi salah hingga akhirnya dijebloskan ke penjara. sedangkan yang salah, tertawa riang menikmati drama yang dipersembahkan oleh orang-orang yang bisa diperintah dengan segepok uang. eits.. jangan macam-macam, bila membantah, maka akan disusun kasus baru dengan bukti yang direkayasa sedemikian rupa.

Negeri ini katanya Gemah ripah loh jinawi. semua itu hanya ungkapan tipu daya untuk memperindah suasana. Negeriku, yang berada di tingkat pertama dalam urutan negara dengan masyarakat tersenyum paling tinggi di dunia, hanya akan beramah tamah pada turis mancanegara, sedangkan masyarakat pribumi yang katanya kampungan, jangan harap mendapat sikap yang sama, hanya akan dikibas dengan sebelah tangan.

Di sini, orang yang mengaku kaki tangan Tuhan suka menuding orang-orang yang mereka anggap sesat dan tidak taat. karena apa? Karena Negeriku ini memang unik, tak ada negeri lain dengan orang-orang seperti ini.

Di tempat ini pula orang suka menyembah yang kaya raya, memuja muji berharap mereka akan mendapat ciipratannya. beruntung bila si kaya memang gila nama, bila tidak, mereka hanya akan membuang waktu dan tenaga.

Hujat menghujat sudah biasa. bahkan frekuensinya sudah tak terkira. masyarakatnya lebih suka mengurusi orang bercinta dibandingkan dengan uang rakyat yang dikuras oleh para pejabat negara, mengatakan dirinya bertuhan dan taat agama, tapi begitu bahagia melihat aib orang terbuka, bahkan juga ikut mencela, ketika seseorang menjadi tersangka, maka semua orang berlomba ingin menjadi hakim dan jaksa. padahal mereka tak jauh beda dengan orang yang mereka anggap sebagai pendosa. Masyarakat di Negeriku begitu mencintai homogenitas. maka, jangan coba-coba untuk berbeda. pada akhirnya hanya akan mendapat tatapan sinis dari berbagai manusia.

Banyak orang yang mengatakan A dipagi hari, dan Z dimalam hari.. mengatakan dirinya begini, padahal begitu, semua dibolak balik sesuka hati, dan tetap menganggap dirinya konsisten setengah mati. entah karena memang tidak mengerti atau hanya tidak bisa memahami diri sendiri.

Negeriku memang unik, tak ada negeri lain dengan orang-orang seperti ini.

Tapi,
Negeriku juga indah. walau agak sulit terjamah, masih ada segelintir orang yang ramah pada kaum lemah.
Masih ada orang yang berani meneriakkan kebenaran ditengah kesalahan yang sudah mendarah daging hingga berabad-abad lamanya.
Masih ada yang mau melakukan kebaikan tanpa mengharap balas jasa terhadap orang yang bukan siapa-siapa.
Masih ada orang-orang yang berani berbeda dan membuat pembaharuan ditengah masyarakat yang homogen.
Masih ada yang jujur pada diri sendiri tanpa harus berpura-pura menjadi orang lain di depan orang lain.. dan bahagia tanpa harus menjadi hakim atau jaksa.

Negeri-ku memang unik, tak ada negeri lain dengan orang-orang seperti ini.



0


Siapa saya, siapa anda, siapa kita yang berhak mengukur moral dan menghakimi orang lain? yakin kita sudah lebih baik daripada mereka? apa hanya karena seseorang melakukan kesalahan akan membuat kita mendapat nilai tambah? begitu banyak orang yang bersikap seolah-olah bersih dari dosa. begitu banyak orang yang terang-terangan suka mengumbar kata yang jelas-jelas hanya kibul belaka. Tanya kenapa.




...Biru...

Biru, begitulah dia memanggilku. Awalnya kuanggap aneh, tapi ternyata aku memang sangat biru. Biru ketika dilahirkan, kata dokter aku keracunan karena ketuban ibuku sudah duluan pecah sebelum aku dikeluarkan, syukurlah ajal belum bernafsu mendekatiku. Biru warna kesukaanku. Biru, adalah laut tempatku mengadu. Biru judul lagu yang mampu menghipnotisku. Dimana-mana biru karena Biru adalah aku dan aku adalah biru.

Biru, begitulah dia memanggiku. Katanya panggilan sayang yang hanya ditujukan padaku. Awalnya kuanggap aneh, tapi lama-lama aku mulai terbiasa yang berubah menjadi suka, bahkan mulai ketagihan yang berujung pada ketergantungan. Saat emosi membangun sebuah tembok yang begitu tinggi, dia tetap memanggilku dengan biru hingga aku kembali bersemu.

Biru biru biru… Ternyata aku memang sangat menyukai biru, karena biru mengingatkanku padanya. Biru warna kesukaannya. Biru, warna laut tempat rahasianya. Biru, judul lagu favoritnya. Dimana-mana biru, karena biru adalah dia dan dia adalah biru.

Biru, membuat kami satu dalam cinta, biru juga membuat kami terpisah oleh kasta. Biru biru biru… Aku mencintai biru dan biru mencintai aku, dan kami terdampar dalam sekelompok manusia yang mengagungkan biru.


*Iseng2an dini hari
*Inspired by : Anda - Biru

0
Lain Dunia


Tiba-tiba aku tersesat di sebuah negeri yang tak ku tau pasti
Kata orang ini tempat manusia dewasa bersuka ria
Banyak yang kehilangan jati diri
Tak mengerti makna dari bahagia yang sesungguhnya
Mereka tau itu semu, tapi memang mereka suka yang palsu

Seseorang memanggilku
Ia agak terburu-buru seperti sedang mengejar atau dikejar waktu
Kami tiba di ruangan yang sangat aneh
Tempat dimana orang selalu senyum sana sini, berbasa basi sambil cipika cipiki, seperti para pejabat yang berusaha untuk melobi, semua benar-benar tak berseni

Aku bosan. sama seperti saat disuguhkan (un)reality show. tidak spontan. tidak natural. semua dipersiapkan untuk tampil sempurna.

Ku tinggalkan saja tempat itu. Dan kembali ke dalam pelukan duniaku. menikmati waktu tak berbatas. mencium harum bunga, menatap bintang dan berlari bebas di pantai hingga senja membuatku kagum dengan jingganya.


Walau bumi yang dipijak sama
Tapi dunia yang dihidupi berbeda
Aku eksis di dunia ku
Mereka eksis di dunianya





0
Switch


”Aku suka hujan, karena setelah ia reda, aku bisa menikmati suasana setelah hujan, dan bila sedang beruntung aku akan melihat pelangi membelah langit. Aku suka duduk di halaman belakang, memperhatikan pepohonan yang rindang, dan bila sedang beruntung aku akan melihat bunglon yang berubah warna menyesuaikan diri dengan tempatnya. aku suka langit gelap tak berbulan, karena aku dapat menatap bintang-bintang dengan lebih cemerlang, dan bila sedang beruntung aku akan bertemu dengan bintang jatuh. Aku suka senja, tapi hanya saat ia berwarna jingga. Aku suka laut, bila ia sedang tidak marah. Aku suka coklat dan es cream, mereka akan jadi teman terbaik bila emosi ku sedang tidak karuan.”

(Kuberi tahu ya, itu bukan diriku yang sebenarnya. Aku diperintahkan untuk jadi begitu oleh seorang gadis kecil paling egois yang pernah ku jumpai, dengan sesuka hatinya memaksa ku untuk menyukai apa yang ia suka, dan membenci apa ia ia benci. pernah aku dipaksa untuk membenci badut yang berhidung merah, padahal badut itu terlihat lucu bagiku, syukurlah setelah beberapa menit memberi perintah, akhirnya dia kembali menarik kata-katanya. dia punya kekuatan yang maha dahsyat. dengan gampangnya dia memberi perintah hanya dengan mengetikkan kata-kata itu pada keyboard komputernya. lalu akupun menjadi seperti apa yang dia mau. dan bila ia tidak berkenan, maka dia tinggal menekan tombol delete, dan aku pun tidak akan pernah eksis di dunia ini. dia seperti seorang setan kecil tanpa belas kasihan)

(Dia memberiku nama Ratih Keumala, padahal Aku tidak suka nama itu, aku lebih suka nama yang lebih modern. dia menetapkan umurku 28 tahun, tapi tidak memberiku seorang pasangan hidup. how dare she is. bagaimana bisa mendapatkan pacar bila setiap kali aku menyukai seseorang, dia pasti akan memaksaku untuk tidak memberi mereka kesempatan, pernah aku dipertemukan dengan seorang lelaki tampan, tapi dia sama sekali tidak mengijinkan ku untuk memberikan nomor telp, menurutku dia cemburu karena si lelaki terlihat sangat tertarik padaku. Syukurlah dia memberiku wajah yang cantik, tubuh tinggi dan ideal, kulit putih mulus, dan banyak pria yang menyukaiku, walaupun aku tidak bisa menjadikan salah satu dari mereka sebagai pacar, paling tidak aku terlihat sebagai high quality jomblo)

(Kadang aku sering memperhatikan gadis kecil itu, Kalau dilihat sekilas, tak kan ada yang menyangka dia seseorang yang sangat tega. dulu dia pernah memaksa seorang bocah kecil untuk hidup di jaman perang, kemudian membunuhnya dengan dalih peluru nyasar, dia juga pernah membuat seorang gadis menangis seharian dan memerangkapnya dalam sebuah cermin. memberikan khayalan-khayalan bodoh kepada seorang anak pembantu. memerintahkan seorang peri menjadi hujan dan tak pernah kembali ke bentuk aslinya, dan masih banyak lagi kejahatan lain yang ia ciptakan)

(Suatu hari, dia tertidur ketika sedang menyuruhku untuk melihat-lihat dunia luar, dia belum sempat memberikan intruksi secara detail. iseng-iseng aku mencoba untuk melihat dunia tempatnya berada. tak kusangka ternyata aku berhasil. Ku perhatikan gadis itu dengan seksama. dia begitu kecil dan kurus, bahkan bila sedang terlelap pulas tanpa sorot mata itu, dia terlihat seperti anak-anak. Tapi jangan harap aku akan berubah menyayanginya, diam-diam dengan sangat perlahan, ku pindahkan ia ke duniaku, dan aku tetap berada di dunianya. lalu kami pun bertukar tempat)

”Aku tidak suka hujan, dia membuat gerak-gerik ku jadi terbatas dan akhirnya hanya akan mendekam di dalam kamar. Aku tidak suka duduk di halaman belakang, tak ada menarik disana, termasuk bunglon bodoh yang tidak konsisten itu. Aku tidak suka langit gelap, itu pertanda ada awan hitam yang menyelimuti dan sebentar lagi pasti akan ada petir yang memekakkan telinga. Aku tidak suka senja, karena ia adalah jembatan antara siang dan malam yang membuatku akan semakin dekat dengan batas waktu yang diperbolehkan untuk berada diluar rumah. Aku tidak suka laut, rasanya asin dan baunya anyir. dan Aku juga tidak suka es cream dan coklat, hanya akan membuat badanku gendut.

(Aku memainkan kata-kata seperti apa yang aku suka, biar gadis kecil itu tau rasa bagaimana tidak enaknya menjadi seseorang yang bukan diri kita. dia cemberut menatapku, aku tertawa menatapnya)

”Oh satu lagi aku sangat suka badut. akan kubeli replikanya, dan kupajang di kamarku”

(Aku tak begitu suka menulis, jadi setelah meletakkan badut berukuran besar itu di kamarnya. kubiarkan saja ia disana dengan ketakutan yang berlebihan terhadap benda itu. mungkin suatu hari nanti, dia akan bisa menyesuaikan diri)


*iseng-isengan dini hari


0
- mimpi -


Ketika dunia-dunia baru mulai tercipta dan memperlihatkankan wajah lugu pada alam semesta, maka disaat yang sama hiduplah mimpi-mimpi yang tumbuh subur di setiap detik yang tak berbatas. mimpi-mimpi yang bergerak bebas layaknya berada pada negeri anti gravitasi, terbang melayang menembus batas cakrawala hingga jarak antara bumi dan bulan pun jadi tak berarti. kadang2 mereka senang menjelajahi dunia para kurcaci yang hidup dibalik pelangi. lalu kembali turun ke bumi hanya untuk menemui sang putri yang cantik jelita. walau sesekali mereka juga berpapasan dengan si penyihir jahat, tapi ajaibnya selalu berhasil kabur atas bantuan para peri yang baik hati.

Hingga pada suatu hari, datanglah si pencuri waktu yang memaksa seluruh alam bergerak dengan terburu-buru mengikuti apa yang dia mau. dia adalah seorang diktator maha dahsyat dan punya banyak pengikut yang tanpa sadar sudah diperbudak oleh alasan yang tidak jelas. akhirnya mimpi-mimpi ini tertinggal jauh di belakang karena tak mampu mengikuti permainan yang sedang berlangsung. mereka pun menjadi layu dan tak sanggup lagi bergerak ke sana kemari. kemudian si pencuri waktu diam-diam menculik semua mimpi. memenjarakannya dan menjatuhi hukuman mati. sehingga mimpi2 ini akhirnya musnah berganti dengan keserakahan yang berkembang biak dengan kecepatan luar biasa.

Tapi syukurnya, tidak semua mimpi bisa dihancurkan oleh sang pencuri waktu. ada beberapa yang mampu meloloskan diri dan kembali pada dunia-dunia yang memeluk mereka dengan erat dan bersedia menceritakannya pada seluruh jagad raya hingga akhirnya terciptalah dongeng-dongeng yang indah.

*iseng-isengan


0
Ruang Hampa


Lagit biru, awan putih, matahari bersinar terik. Tapi itu berjam-jam yang lalu, Saat hari masih siang. Tapi sekarang sudah malam, Matahari mengambil semua cahaya dan menyisakan sedikit saja untuk dititipkan pada Luna. Aku menatap langit, Tak ada bintang. jadi kubuang saja harapan untuk melihat jika ada diantara mereka yang tergelincir dan kemudian jatuh ke bumi.

Aku mulai bosan dan besiap2 turun dari atas genteng, lalu dia muncul... berupa suara tak berwujud. syukurlah, karena kadang wujud justru akan mengubah semua rasa dan segala pesona.

”Aku Jiwa,” katanya
”apa yang kau lakukan disini? bukankah jiwa seharusnya berada surga?”
’aku terperangkap, iblis-iblis menjaringku sehingga tak mampu melarikan diri”
”lalu, apa kau bahagia?”
”bahagia hanyalah rasa, ia tak berarti apa-apa”
”tapi tanpa rasa kita akan hampa”
”hampa itu membuktikan kita masih hidup”
”lebih baik mati daripada merasa hampa”
"simpan ucapan mu jika kau belum pernah merasakan mati”
”kau?”
”belum juga”
”lalu bagaimana kau tau bahwa mati tidak lebih baik daripada hampa?”
”aku tidak tau dan tidak berniat mencari tau”
”kau selalu begitu?”
”begitu bagaimana?”
”ketus”
”tidak.. kadang-kadang aku justru tidak menjawab”
”apa kau selalu begitu?”
”begitu bagaimana?”
”banyak tanya”
”tidak. kadang-kadang aku justru tidak berkata apa-apa”

Selanjutnya hanya ada sunyi yang memenuhi ruang diatara kami. aku tidak tau apakah dia masih ada disekitarku atau sudah beranjak pergi. mungkin ingin mencari celah yang tidak dijaga oleh iblis supaya bisa kembali ke surga. tiba-tiba suaranya memecah keheningan malam.

”ikutlah bersamaku”
”kemana?”
”ke tempat dimana tak kan ada yang bisa menyakitimu”
”tapi aku tidak tersakiti”
”akan ada”
”bagaimana kau tau?”
”tanpa harus bertanya"
Aku diam.. mencoba mencerna ucapannya, “Aku punya keluarga,” ucapku.
“Lalu?”
“mereka pasti sedih kehilangan aku”
”berarti kau tidak mengenal mereka”
Lagi-lagi aku berusaha mencerna apa yang ia katakan.
”ya atau tidak?"

Lama aku terdiam sebelum akhirnya memutuskan akan ikut dengannya dan mengambil semua resiko yang akan terjadi. aku bisa merasakan tangannya menggenggam tanganku. kami berjalan di udara. mulai menjauh dari rumah rumah warga yang terlihat semakin mengecil. awalnya kukira menuju bulan, tapi ternyata kami juga menjauhinya. menuju ke titik cahaya yang lebih terang. entah itu bintang atau komet. aku tidak tau.

”Kita kemana?” tanyaku, tapi dia diam saja.
”kita kemana?” aku bertanya untuk kedua kalinya, dan dia tetap diam. hingga mataku sudah tak mampu lagi melihat apa-apa. silau karena terangnya cahaya yang menusuk-nusuk mataku tanpa ampun.
”kita kemana?”
”jangan tanya apa-apa”
”tapi aku harus tau”
”kau akan tau”
”aku ingin kembali”
”takkan bisa”
”kenapa?”
”karena ketika kau sudah memutuskan sesuatu, itu artinya kau sudah siap dengan apa yang akan kau hadapi”
”tapi kita belum sampai ke tujuan.. di duniaku banyak orang-orang yang suatu waktu berkata iya, tapi di saat lainnya berkata tidak.. dan mereka baik-baik saja. bahkan lebih baik dari sebelumnya”
”itu di duniamu. banyak sekali orang-orang yang tidak bisa dipercaya”

Aku terdiam membenarkan ucapannya di dalam hati. Lalu kami melangkah masuk ke dalam lorong cahaya yang entah apa itu aku tak tau. yang jelas kakiku tidak menginjak apa-apa. saat kurentangkan kedua tanganku, juga tak ada yang bisa disentuh. pun saat aku menengadah yang terlihat hanya cahaya.

”Kita kemana..?” Aku tetap ingin jawaban.
”tidak kemana-mana”
”dimana lorong ini akan berakhir?”
”tidak akan pernah berakhir” jawabnya datar, dan kami terdiam untuk selamanya.



*iseng-isengan dini hari


0
IMPAS


Kara mengambil ponsel yang tergeletak di atas tempat tidur dan langsung mencari kontak "My Ryan", lalu menekan tombol call.. setelah beberapa saat barulah ada suara yang terdengar menyapa dari seberang sana.

”halo sayaaang” sambut seorang cowok dengan suara yang terdengar sedikit lemas.

”halo cinta... kamu lagi dimana?”

“Aku lagi dirumah nih, lagi ga enak badan”

“hmmm... makanya harus banyak istirahat, jangan sampe terlalu capek” Kara menyempatkan diri untuk berceramah dulu

“gak kok sayang, aku cuma ga enak badan aja.. belum sakit beneran”

”jadi harus nunggu sakit dulu gitu? pokoknya ga mau tau.. kamu harus istirahat hari ini, ga boleh kemana-mana!”

”Iya iya tuan putri. perintah dilaksanakan, kamu lagi dimana nih?”

”Aku juga lagi dirumah. banyak banget tugas, jadi ga bisa kemana-mana deh.”

” waaah impas donk berarti. aku juga ga bisa kemana-mana, yaudah deh.. bikin tugas sana”

” baiklah... permohonan dikabulkan, kamu baik-baik ya. daaagh cinta... love you”

”daaagh sayang.. love U more”

Dan telepon pun ditutup.

...............................................................

Disebuah restoran mewah.

“Kamu kok bolak balik kamar mandi trus siih dari tadi?” kata seorang cewek dengan nada yang terdengar sedikit kesal kepada cowok yang baru saja menghampiri dan duduk persis di depannya.

”Abisnya aku grogi kalo lagi deket-deket cewek cantik kayak kamu” kata cowok tsb dengan pandangan mata seperti seseorang yang jatuh cinta untuk pertama kalinya.

”Gombal” kata si cewek, tapi dari tawanya sangat jelas terlihat kalau dia gembira mendengar kata-kata itu.

”Gak gombal kok. Saya Ryan Pratama bersumpah bahwa kata-kata yang saya ucapkan tadi benar adanya... ” dan mereka pun tertawa seolah dunia milik berdua.

”tapi janji, gak bolak balik ke kamar mandi lagi” kata si cewek.
”iya iya.. janji deh, buat kamu apa sih ya gak” kata cowok itu sambil diam-diam merogoh ke dalam kantong dan mematikan ponsel nya.

...............................................................

”Adeeeeek... ada yang nyariin tuuuh...”

”Iya mbaaak... bentaaaaar.... suruh tunggu di luar ajaaa....” terdengar teriakan dari cewek yang merasa namanya dipanggil, dan langsung buru-buru keluar dengan wajah ceria.

“Haaai... cepet banget kamu nyampenya” kata si cewek.

”Soalnya aku udah ga sabar pengen ketemu kamu” kata cowok yang dari tadi menunggunya di luar “udah siap kan? kita jalan sekarang?"

“Ya enggak laaah.. besok aja gimana? atau lusa?” katanya sambil tertawa renyah. Si cowok ikut tertawa “kamu ini emang paling lucu, makanya aku jadi tergila-gila”

”iya donk. siapa duluuu, Karaaaa...” kata si cewek sambil diam-diam merogoh ke dalam tas dan mematikan ponselnya. 


...............................................................
*iseng-isengan


Back to Top