0
?

Ketika kau berkata, kau dianggap diam
Pun saat kau teriak
Ucapanmu hanyalah kebisuan dalam ruang hampa
Sia-sia dalam ketiadaan
Tak didengar. Tak dipedulikan. Bahkan tak terdeteksi sama sekali.

Lalu apa kau akan tetap terus bicara?


0

TRAGIS


Gelap...

Disudut ruangan terduduk seorang bocah kecil, mendekap kakinya yang menggigil, entah itu karena dingin atau karena rasa takut yang membuncah dari hatinya, tak ada yang tau, tangisannya teredam bersama suara bom, meriam dan senapan dari orang-orang biadab itu, bajunya yang tipis takkan mampu menahan tubuhnya dari hawa dingin yang menusuk tulang, dan rasa takutnya takkan hilang hanya karna bayangan tentang kehangatan ibunya.

Tiba-tiba sebuah peluru nyasar menembus pertahanan gubuk reot itu dan langsung menembus jantung si bocah yang tak berdosa. seketika dunianya pun berakhir. dia tidak salah, dia bahkan tak tau apa yang sedang terjadi. dia hanya berada pada tempat dan waktu yang salah, lebih tepatnya dibuat menjadi salah oleh orang-orang egois dan merasa kuat dan mampu mengubah apapun.

Sementara di tempat pengungsian, seorang ibu yang terlihat kelelahan sedang gelisah menunggu anak kecilnya, satu2nya hal yang menjadi alasan bagi sang ibu untuk kuat dan bertahan walau dalam keadaan bagaimanapun, dan dia sama sekali tak tau bahwa penantiannya hanyalah kesia-siaan tak berujung. karna bocah kecilnya takkan pernah kembali lagi.


*iseng-isengan


Back to Top