0
DIA

Dia,
Getarkan hati ini dengan sapaannya.
Membuatku galau tak menentu, berdebar.
Membuatku serasa ingin meledak, bagai bom waktu yang sedang beraksi.
Namun aku menikmatinya.

Dia,
membuatku melayang.
Melambung hingga ke langit ke tujuh.
Walau aku tau, saat aku jatuh nanti akan terasa sangat menyakitkan.
Dan mungkin saja aku akan hancur berkeping-keping.

Namun,
Aku tak mampu mengenyahkan nya dari pikiran ku walau sedetik.
Andai saja waktu mau berhenti,
sebentaaaaaar saja.
Maka akan ku tata ulang hatiku.
Tapi, mungkin juga tidak.

Entahlah,
Aku sendiri bingung.
Bayangannya mampu mengusir segenap mimpi burukku.
Senyumannya sanggup merubah kebencian menjadi cinta yang menggebu-gebu.
Rinai candanya manyinari jiwaku.
dan jujur aku merasa begitu bercahaya.

Bodoh?

karna menghamba pada persaan yang tak jelas?
Biar saja, dari awal sudah ku katakan aku tak peduli.
Karena aku tau dia peduli pada senyumku.
pada candaku, pada tawaku, pada kata-kataku, pada tatapanku, pada rasaku.

Pada Aku.


*ditulis berdasarkan curhat temen 😁



0
ANEH !


Dulu waktu belajar fisika dalam hukum Aksi - Reaksi dibilang gini nih
"Setiap Aksi akan menimbulkan reaksi yang sama besar dan berlawanan arah"

Jadi intinya Sebuah aksi akan menimbulkan reaksi, itu adalah hal yang wajar, hal yang seharusnya terjadi, Tapi kenapa kadang2 reaksi yang ditimbulkan karna adanya aksi dianggap sebagai sesuatu yang ga wajar, dianggap melewati batas2 yang udah ada selama ini, padahal sebenarnya sebuah aksi yang ga mampu menimbulkan reaksi adalah sebuah kegagalan, tindakan yang sia2.

Tapi,
kenapa semua pandangan berubah sekarang ini? Kenapa sebuah kenormalan dianggap sebagai sesuatu yang ga normal, ga wajar? dan sesuatu yang Abnormal dianggap sebagai sesuatu yang Normal, sesuatu yang harusnya terjadi.

Aneh!


0
EXPIRED


Waktu lagi ngobrol sama temenku. kadang2 kami suka bikin skenario sendiri tentang kehidupan yang pasti bakal asik banget kalo sesuai dengan yang ada dalam bayangin kita. gini nih kejadiannya kalo lagi cerita2. ada aja ide2 gila yang muncul, trus ketawa cekikikan karna kekonyolan yang diciptakan sendiri.

Tiba2 temenku ngomong gini: "kalo aja keinginan kita tu punya masa expired-nya pasti lebih asik kan"

Aku: "maksudnya?"

Temen: "gini Na, misalnya kita punya keinginan, trus udah usaha2 tapi ga dapet juga. yaudah.. gitu lewat 3 atau 4 bulan, kita udah ga kepingin lagi, udah biasa aja, jadinya kan kita ga terbebani terus."

Tapi, kalo semua keinginan punya masa expired, sedikit bgt orang2 yang bisa sukses. sedikit banget orang2 yang bakal dapatin apa diinginkannya. gampang sekali untuk merasa putus asa dan ujung2nya pasrah. toh kita ga bakal kepengen lagi gitu lewat dari waktu yang udah ditetapkan.

Mungkin untuk beberapa masalah, hal kayak gini bakalan oke bgt. Tapi untuk masalah tertentu yang lebih besar, kayaknya ga bisa selesai cuma karna keinginan punya masa expired. bahkan mungkin malah akan mendatangkan masalah lain yang lebih berat.

Jadi, apa yang kita pikir baik untuk hal2 tertentu, belum tentu mempunyai pengaruh yang sama terhadap masalah2 lain.


Back to Top