DIA
Dia,
Getarkan hati ini dengan sapaannya.
Membuatku galau tak menentu, berdebar.
Membuatku serasa ingin meledak, bagai bom waktu yang sedang beraksi.
Namun aku menikmatinya.
Dia,
membuatku melayang.
Melambung hingga ke langit ke tujuh.
Walau aku tau, saat aku jatuh nanti akan terasa sangat menyakitkan.
Dan mungkin saja aku akan hancur berkeping-keping.
Namun,
Aku tak mampu mengenyahkan nya dari pikiran ku walau sedetik.
Andai saja waktu mau berhenti,
sebentaaaaaar saja.
Maka akan ku tata ulang hatiku.
Tapi, mungkin juga tidak.
Entahlah,
Aku sendiri bingung.
Bayangannya mampu mengusir segenap mimpi burukku.
Senyumannya sanggup merubah kebencian menjadi cinta yang menggebu-gebu.
Rinai candanya manyinari jiwaku.
dan jujur aku merasa begitu bercahaya.
Bodoh?
karna menghamba pada persaan yang tak jelas?
Biar saja, dari awal sudah ku katakan aku tak peduli.
Karena aku tau dia peduli pada senyumku.
pada candaku, pada tawaku, pada kata-kataku, pada tatapanku, pada rasaku.
Pada Aku.
Membuatku galau tak menentu, berdebar.
Membuatku serasa ingin meledak, bagai bom waktu yang sedang beraksi.
Namun aku menikmatinya.
Dia,
membuatku melayang.
Melambung hingga ke langit ke tujuh.
Walau aku tau, saat aku jatuh nanti akan terasa sangat menyakitkan.
Dan mungkin saja aku akan hancur berkeping-keping.
Namun,
Aku tak mampu mengenyahkan nya dari pikiran ku walau sedetik.
Andai saja waktu mau berhenti,
sebentaaaaaar saja.
Maka akan ku tata ulang hatiku.
Tapi, mungkin juga tidak.
Entahlah,
Aku sendiri bingung.
Bayangannya mampu mengusir segenap mimpi burukku.
Senyumannya sanggup merubah kebencian menjadi cinta yang menggebu-gebu.
Rinai candanya manyinari jiwaku.
dan jujur aku merasa begitu bercahaya.
Bodoh?
karna menghamba pada persaan yang tak jelas?
Biar saja, dari awal sudah ku katakan aku tak peduli.
Karena aku tau dia peduli pada senyumku.
pada candaku, pada tawaku, pada kata-kataku, pada tatapanku, pada rasaku.
Pada Aku.
*ditulis berdasarkan curhat temen 😁