0

 Negara Mainan


Wahai pelancong, jangan pernah percaya kata-kata mutiara yang dipersembahkan oleh para penguasa, tujuan mereka hanya ingin mengeruk uang Anda, Mereka mempersiapkan kamus khusus dengan bahasa indah yang disusun rapi dengan butiran air mata dari mereka yang nelangsa dan menderita. Kemudian takdir pun dituduh sebagai dalang dari semuanya, karena mereka tahu takkan ada yang berani menggugat Tuhan di negeri yang sarat dengan agama.


Tuan pernah mendengar negeri dibalik pelangi? Katanya dipenuhi para leprechaun yang gemar membuat barang imitasi. Mungkin sebagiannya pindah kemari, hingga akhirnya Negara inipun penuh dengan kepalsuan dan sulit mencari sesuatu yang asli, perbedaan keduanya hampir tak bisa dideteksi. Bila tak percaya, silahkan lihat sendiri, asal jangan memaki dan membahayakan pemerintah negeri, tuan bisa mati dengan tuduhan bunuh diri, atau dimutilasi oleh orang yang tak dikenali.


Mau rekayasa yang original atau bajakan, nyonya? Atau ingin merangkai cerita sendiri? Semua ada di tempat ini. Sumber dari segala drama yang disusun sedemikian rupa. mau yang mana, tinggal pilih sesuai jabatan yang anda suka. Cara gembar gembornya gampang, karena dusta begitu digemari dan mudah menggerogoti jiwa yang masih hidup dan sudah mati. tapi jangan bilang siapa-siapa, orang-orang suka berteriak pada para pelakon dan sutradara saat cerita tak berakhir bahagia. Andai mereka sadar bahwa dongeng politik hanyalah episode yang lebih kampungan dari cinta fitri sekalipun. Bahkan ftv bisa setingkat lebih menarik dibandingkan cerita yang sengaja dikembangkan untuk menjadi trending topic. menguak kasus sepele untuk menutupi kasus para parlente. Tempat ini penuh borok dan luka, tapi mereka tetap menutup mata karena lebih suka melihat hal-hal yang indah saja.


Inilah Negara mainan yang membuatku mati rasa, ingin kabur tapi tak tahu kemana, karna harta yang ada hanya cukup untuk hidup sederhana. cuma bisa pasrah melihat para pejabat negara tertawa bahagia naik kereta kencana dan pergi ke eropa atau amerika  dengan dalih ingin belajar disana.  apa daya, akhirnya akupun berusaha untuk mencintai bangsa ini dengan segala keindahan dan kebusukannya.




0 komentar:

Back to Top