0

I haven't wrote anything since almost forever, and when I decided to post something.. it's just a quote by my favorite author. I love it.

"It is sometimes a mistake to climb. It is always a mistake never even to make the attempt."
"If you do not climb you will not fall. This is true. But is it that bad to fall, that hard to fall? Sometimes you wake, and sometimes, yes, you die. But there is a third alternative."
"Sometimes you wake up. Sometimes the fall kills you. And sometimes, when you fall, you fly."

(Neil Gaiman - The Sandman, Vol. 6: Fables and Reflections)


2

No act of kindness, no matter how small, is ever wasted



When people don't care about other people, about society, I'm okay with that.. nobody can push anybody to care and help. But when they said "it's bullshit" to people who really want to help other people, I'm totally not okay with that. Not because I‘m in this Unicef group at our university, but because there are a lot of people out there who really need help. 

Guy: "oh you're in that Unicef bullshit."
Me: "It's not bullshit."
Guy: "Yes it is."
Me: "No it's not."
Another guy: "Yes it is."
Me: "Well everybody has their own opinion."
Guy: "What do you do?"
Me: "We had presentations (spread the news, trying to make students care about social condition), and we collect donation."
Guy: "Where does the donation go to?"
Me: "To the kids."
Guy: "In Africa?"
Me: "No, in the refugee camps, but since you said it's bullshit, so.."
Guy: "Oh you're offended."
Me: "Nope!"

I don't know what he mean by "bullshit", helping children.. or children's sad condition. Seriously, I'm not offended by this, I get angry though, because there are actually some people who really need help, there are a lot of refugees from Syria, they live in camps, they don't get enough food, they don't get enough warm clothes for winter. and the kids, do you even see them? Do you even know about this condition? they are right in front of our eyes, and some people just ignore them and some others just hate them. 

I was kinda happy at the university today when I saw some students who actually care about society, it was very nice to be around people who have the same vision as us. some of them focus on helping children, some focus on gender based violence. And my flatmate think it's bullshit, wow! unbelievable! what do they know about life when they spend every cent of their money to buy some weeds? when they don't even bother to read news, or ask other students about the real situation in their country. I don't know if what we did today will help those people in need, I don't know if it will make any change. I'm still trying to stop complaining and start doing something.. whatever I can do. I always believe, "No act of kindness, no matter how small, is ever wasted."


0


I don't drink alcohol, I drink coffee
I don't smoke (cigarette and weed)
I don't really like parties 
I like books (especially novels) more than I like people
I love movies and I can talk about them for hours
I fall in love with my music playlists
I'm an adult who still watch cartoons
I read comic books and I watch anime
Batman is my beloved superhero
Some people said I'm cool and it was a nice thing to hear, but most of them were drunk and (or) high, so what's the point anyway?
I love talking with people who have interesting point of view


You think I'm lame? it's okay..
To be honest, I really don't care.



0

it rained today.
i took a drive.
people get born.
people get high.
people get mail.
people get cancer.
people get lucky.
people get tests.
people get flowers.
people get jailed.
people get surprised.
people get shot.
people get trapped.
people get honored.
people get lost.
people get busy.
people get sainted.
people get abortions.
people get frustrated.
people get on with it. 

it rained today.
i took a drive.
i took this shot.
i didn't die.



0


September is...

The beginning of my favourite season, Autumn.
The start of new semester at my favourite school, Hogwarts.
The birthday of my favourite character in Harry Potter, Hermione Granger.
The birthday of two my favourite authors, Shel Silverstein and Roald Dahl.
And the birthday of my favourite person in the world, me.

September is... my favourite month of the year.



0
IT'S GREAT


It's great to love good music, movies, and books.

It's great to have imagination and your very own wonderland.

It's great to be yourself.

It's great to have family who love you and you love very much.

It's great to have friends, not so many.. only a few, but they accept you for who you are without trying to analyse you or acting like they know about you more than you do.

It's great to get some sleep, plus some sleep, and some sleep.

It's great to live your life.

It's great to feel great.


0


I HOPE...






0

Miss my thoughts?



NO?



Me NEITHER.


0

Barang dan Merk


Orang-orang yang merasa bangga karena memakai atau karena tidak memakai suatu barang dan merk tertentu, biasanya adalah orang-orang yang menganggap barang dan merk tersebut mampu mendefinisikan dirinya.

Karena apa?

karena di jaman sekarang, orang tidak hanya menggunakan barang karena kebutuhan, tapi lebih ke gaya hidup. budaya konsumtif membuat masyarakat menilai orang lain dari merk baju apa yang mereka kenakan. mobil apa yang mereka kendarai. rumah harga berapa yang mereka huni. jenis handphone apa yang mereka pakai.

Hal-hal seperti ini masih sering membuat saya "takjub". bukan hanya karena cara penilaian orang-orang, tapi juga karena sebagian besar masyarakat membiarkan dirinya didefinisikan oleh barang dan merk.

Saya tidak pernah merasa barang yang saya pakai atau tidak pakai mampu mendefinisikan diri saya, maka itu.. tidak pernah pula merasa bangga karena menggunakan atau karena tidak menggunakan suatu barang dan merk tertentu.


0

"There's definitely no logic to human behaviour."




"There are certain emotions in your body that not even your best friend can sympathize with, but you will find the right film or the right book, and it will understand you."




"Your mind and imagination is fact."







2
Hyperballad


Kemaren itu, aku baca tweet orang-orang yang nulis reff lagu "Hyperballad" dan diakhiri dengan smile, gak jelas apakah mereka dengerin versi Björk, Mocca, Robyn, atau Yeah Yeah Yeahs, yang pasti lagunya sama. Yang membuat aku penasaran, apakah mereka menganggap itu lagu cinta? apakah mereka dengerin keseluruhan liriknya, atau cuma mentok di bagian "I go through all this before you wake up, so I can feel happier to be safe up here with you"? This isn't a protest, i'm just wondering. Well, people might think "Hyperballad" is a love song, but to me, it's a psychophatic song. don't get me wrong, I love this song, but I mean, what could be more psychopathic than this?

"It's early morning
No one is awake
I'm back at my cliff
Still throwing things off
I listen to the sounds they make
On their way down
I follow with my eyes 'til they crash
Imagine what my body would sound like
Slamming against those rocks

When it lands
Will my eyes
Be closed or open?

I go through all this
Before you wake up
So I can feel happier
To be safe up here with you"

Besides, Björk explained that...
Basically, 'Hyper-ballad' is about having this kind of bag going on and three years have passed and you're not high anymore. You have to make an effort consciously and nature's not helping you anymore. So you wake up early in the morning and you sneak outside and you do something horrible and destructive, break whatever you can find, watch a horrible film, read a bit of William Burroughs, something really gross and come home and be like, 'Hi honey, how are you?

*and you think this is a love song?*


0

Humbug


Dalam diam, Pria itu mencoba mengeja
Menelusuri aksara demi aksara
Orang bilang, hidup di dunia modern harus bisa membaca
Supaya tidak ditipu oleh mereka yang semena-mena

Setelah mahir menggabungkan aksara menjadi kata, suara-suara sumbang kembali terdengar, katanya.. para penipu itu terlalu pintar, sudah bisa membaca pun kadang tak ada gunanya bila buta tentang dunia.

Lalu dia pun pergi ke berbagai benua.. Asia, Eropa, Amerika, Australia, Afrika, sampai Antartika sudah dijelajahi semua. tapi dia bahkan tidak mendapat apa-apa, hanya membuat tabungannya habis tak bersisa.

Kemudian dia mencoba mengarang cerita untuk dimuat di media massa, diundang di berbagai stasiun radio dan televisi swasta. semua pun akhirnya percaya. dengan sedikit trik, dia kembali kaya raya.


0
MADRE

Diantara para penulis di Indonesia, Dewi Lestari (Dee) adalah salah satu yang aku favoritiiiin banget, dia punya ciri khas sendiri, banyak bercerita tentang kehidupan, cinta, persahabatan, pencarian, penemuan, dan hal-hal kayak gitu. Aku baca semua bukunya, mulai dari Filosofi Kopi, serial Supernova (Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh, Akar, Petir), Rectoverso, Perahu Kertas, Madre. Dan semua aku suka. Dia slalu mampu menghadirkan sesuatu yang berbeda. Bahkan hampir di tiap cerpennya aku pasti bisa menemukan emosi baru. Nah, kali ini yang pengen dibahas adalah MADRE, kumpulan cerita terbaru Dee.

Buku ini terdiri dari 13 cerita, 5 cerpen (1 diantaranya "Madre" lebih pantes disebut novelet) dan lainnya prosa pendek. Kalo untuk cerpen, saya suka Madre, Semangkok Acar untuk Cinta dan Tuhan, Have you ever dan Menunggu Layang-Layang, kali ini aku nulis beberapa bagian yang disuka dan yang lucu yaaa:

1. Madre. Mungkin kalau dilihat dari ceritanya emang agak ringan, bukan tema serius yang bikin kening berkerut, dan Dee juga gak terlalu banyak menggunakan kata-kata kiasan indah, palingan cuma di bagian awalnya aja yang agak dramatis. Sumpah, kirain ini cerita bakal disajikan dengan kata-kata yang kayak gitu semua, tapi ternyata enggak, Dee menggabungkan bahasa ‘ngobrol’ dengan bahasa ‘sastra’ dan aku sukaaaaa... Dee slalu mampu menghadirkan lelucon seger yang bikin aku ngakak. dan Tansen, ya dia lucuuu... suka liburan, males bangun pagi, gak suka rutinitas kecuali rutinitas ngeblog, spontan, gak suka ribet, ah kalo aja aku gak ketemu Che, pasti Tansen jadi cowok paling disuka di buku ini. Hahaha.. banyak kata-kata yang aku suka, tapi yang paling berkesan itu, "Wangi kopi memenuhi udara,menyegarkan ruangan bagai kecupan Pangeran yang membangunkan Putri Tidur yang berabad lamanya terlelap.” (halaman 6-7), mungkin orang lain bahkan gak peduli, tapi aku slalu jatuh cinta saat penulis membuat kiasan yang menyerempet negeri dongeng atau cerita yang udah dikenal banyak orang. plus aku pencinta kopi. saat kopi dan dongeng bersatu, maka akan jadi sempurna.


2. Semangkok Acar untuk Cinta dan Tuhan. Gak tau kenapa aku ngerasa tokoh penulis yang dihadirkan oleh Dee disini, kayak menggambarkan dirinya sendiri. Dan bahkan di tema yang serius kayak gini pun Dee masih bisa melucu,

(Demi sopan santun, aku tahankan garpu agar tak mencelat ke bola matanya dan  kugenggam erat-erat piringku agar tak pecah jadi dua di batok kepala wartawan itu. Aku hanya menggeram dan mengulang, “Cinta?”)

Entahlah, apa selera humorku yang aneh atau gimana, tapi yang jelas itu bagian yang lucu banget menurutku. Plus di ending ceritanya, paragraph terakhir, "Artikel itu kemudian terbit. Tanpa baris-baris kalimat. Hanya gambar besar semangkok acar bawang. Dan mereka yang membacanya menyangka itu resep  afrodisiak. Mereka lalu melahap semangkok acar bawang, bercinta, sambil terus bertanya-tanya: apa itu Cinta? Apa itu Tuhan?"

Buat yang belum baca ceritanya, mungkin bertanya-tanya: apa menariknya? Dimana lucunya? tapi buat yang udah baca, pasti tau kenapa kalimat itu jadi lucu, atau mungkin bahkan juga gak tau. yasudahlah, intinya menurut aku itu lucu. *nyengir*

3. Have You Ever? Bercerita tentang pencarian dan penemuan. Kalo kamu jarang baca cerita yang gak ada pangkal gak ada ujung kayak gini, mungkin berasa “ini apaan sih? Ceritanya gak jelas” (kayak temenku yang nonton Before sunset/sunrise) tapi aku seperti punya koneksi kuat sama jenis yang beginian, bagian yang menurut aku lucu tuh ada di halaman 92:

Howard: “………… I mean, have you ever…?”

“Kamu benar-benar ingin tau pendapatku?” potong Darma, “I think, in the past three days, you’ve been talking some nerve-wrecking, poetic shit. Nothing more!” Dan tanpa rasa bersalah Darma menyeruput espresso-nya, “And I swear to God if you ever  ask me…”

Howard: “Listen. Darma, have you ever…?”

Dan di halaman 97:

Howard: “It’s here,” “Kamu benar, Darma. It’s HERE. NOW.”
Darma: “What is?”
Howard: “The sign.”
Darma: “What sign?”
Howard: “Ini tanda yang dimaksud Cahaya! Bintang itu. Mercusuar ini. Kita berdua….”
Darma: “Kita berdua? Whoa. Take it easy, mate.”

Hahahahaha… bahkan saat nulis kalimat-kalimat diatas-pun aku tetep ketawa. Nah, kalo dialog favoritku, ada di halaman 85:

Howard: “What if it’s just a big cosmic joke?”
Darma: “Then laugh!”

Yup, apalagi yang bisa kita lakukan selain tertawa saat alam semesta menghadirkan leluconnya yang bahkan kadang-kadang gak terlalu lucu atau gak lucu sama sekali.

4. Menunggu Layang-Layang (ini berada di posisi paling puncak), makin dibaca makin suka. Alasannya adalah: karna Starla itu kayak aku, hahaha.. bukan keseluruhannya, tapi cuma dikiiit, yang pasti porsi Kugy masih mendominasi lah… *digebuk massa* tenaaang sodara-sodara,, kemiripan sama Starla bukan dari segi yang oke-oke kok, dan bukan di bagian gonta ganti pacar juga. tapi di bagian yang aneh-aneh, kayak gambaran Che tentang otak Starla yang udah kayak lukisan abstrak. Trus gak pedulian (minus punya efek penghisap perhatian). Suka nonton. Selera musik bagus (nah, kalo yang ini aku agak kepedean yak).  Punya dunia sendiri. Ngelakuin apa yang disuka tanpa harus banyak mikir. Jarang merasa kehilangan.

Nah, kalo dari segi “jatuh cinta” aku lebih mirip Che, yang tau apa yang kumau, yang punya kriteria yang kompleks, bukan nyari yang sempurna, cuma yang sepemikiran aja, selera musik dan filmnya bagus, open-minded, gak ngetwit 5 menit sekali cuma buat update hal-hal pribadi, yang gak gila galau atau menye-menye, bukan type yang langsung heboh kalo ngeliat cewek cantik putih mulus dan lemah lembut, soalnya aku gak cantik, gak putih, dan gak lemah lembut, hahaha…

Balik ke Menunggu Layang-Layang, Salah satu bagian favorit:

Rako: “Pacar lo siapa sekarang, Chris?” (yak, saya lebih suka Christian dipanggil “Che”)

Che: *dalam hati* “Pertanyaan iblis. Iblis yang bersembunyi bagaikan selembar joker dalam tumpukan kartu. Satu-satunya kartu yang menyambutmu tertawa lebar, tak jelas itu ekspresi lucu atau melecehkan.”

Alasan suka: karna Dee memasukkan Joker dalam kalimatnya (formula yang sama kayak Putri tidur tadi) selain itu, aku suka bagian “tak jelas itu ekspresi lucu atau melecehkan.”

Aku juga suka dialog ini (halaman 146):

Starla: “Brownies itu nggak nikmat kalau nggak ditemani kopi,” “aku bikinin, ya?”
Che: “Satu kopi, dua gula, tiga krimmer,”
Starla: “Kopi banci. Yang enak itu: dua kopi, satu gula, nol krimmer.” (Nah, itu juga salah satu kemiripan antara aku dan starla, suka kopi yang agak kental, gak terlalu manis dan bukan kopi instan.)
Starla: “Kamu bukan gay kan?”, “Karena kalau iya, aku pasti udah tahu.”
Che: “ Kita berteman empat tahun lebih, starla. Keterlaluan kalau kamu nggak tahu prefensi seksualku.”
Starla: “Empat tahun lebih, tapi nggak pernah satu kali pun kamu kelihatan punya pacar. Mana yang lebih keterlaluan?”
Che: “Brownies ini enak.”
Starla: “kamu tuh pintar, baik, karier bagus, tampang keren, tapi, kok?”
Che: “Nggak kepikiran jualan kue aja, Star?”
Starla: “Come on, Che. Apa yang kamu cari sih sebetulnya?”
Che: “Kriteriaku kompleks. Oke?”
Starla: “Apa aja?”
Che: “Buat apa kamu tahu?”
Starla: “siapa tahu aku bisa mencalonkan diri.”

#eaaa hahahaha.. itu bagian yang bikin aku senyuuum waktu bacanya,

Dan di halaman 158 (ending cerita):

S: Kamu orang paling gila, Che.”
C: “Satu-satunya orang yang bisa mendampingi manusia nggak waras kayak kamu,”, “Nggak ada lagi layang-layang, kamu sekarang ikan lele.”

Sumpah, aku baru nyadar sekarang, sebenarnya yang bikin aku jatuh cinta sama “Menunggu Layang-Layang” itu bukan ceritanya, tapi dialog-dialognya.


Sekian review cerita yang aku suka di “MADRE”. kalo dari segi ceritanya emang lebih ringan dibandingkan dengan karya Dee yang lain, Kesimpulan berdasarkan opini pribadi-ku, MADRE emang gak se-wah filosofi kopi, tapi masih tampil sexy dan bikin senyum atau ketawa ngakak sendiri. Karena dalam sebuah karya tulis, kadang-kadang cerita jadi substansi no 2, yang pertama adalah bagaimana si penulis mampu membangun emosi antara tulisannya dengan para pembaca.


Back to Top